Sumber Gambar: Gabriel Gurrola on Unsplash
Musik adalah seni yang menjelaskan pemikiran dan perasaan manusia melalui keindahan suara. Dengan kata lain, musik merupakan hasil dari cipta dan rasa manusia atas kehidupan dan dunianya. Musik memiliki beberapa manfaat seperti dapat bersifat menenangkan dan sebagai salah satu metode terapi. Gelombang-gelombang suara dengan frekuensi tertentu yang dihasilkan dari alunan musik akan mempengaruhi lingkungan tempat gelombang suara tersebut dihasilkan (Aprilia dkk, 2017). Selain mempengaruhi kehidupan manusia, beberapa penelitian menunjukkan bahwa musik ternyata berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, lho. Apakah itu hanya mitos atau memang benar-benar fakta? Mari simak penjelasan di bawah ini
Ternyata, musik tidak hanya berpengaruh terhadap manusia, namun juga berpengaruh terhadap tanaman. Pada 1980, Don Carlson melakukan penelitian pengaruh music terhadap pertumbuhan tanaman. Berdasarkan penelitiannya, frekuensi suara tertentu pada musik dapat membantu tanaman bernapas lebih baik sehingga dapat menyerap nutrisi lebih banyak. Penelitian tersebut terkenal dengan istilah Sonic Bloom (Suwardi, 2010). Sonic Bloom merupakan teknologi baru yang memanfaatkan efek gelombang suara dengan frekuensi 3500 – 5000 Hz untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Frekuensi tersebut umumnya merupakan frekuensi dari musik klasik dan keroncong (Susanti dkk, 2014). Menurut Widyawati dkk (2011) dalam Aprilia (2017) teknologi ini memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang mampu merangsang stomata tetap terbuka sehingga dapat meningkatkan laju dan efisiensi penyerapan unsur hara dan mineral pada media tumbuh tanaman.
Menurut Doorne dalam artikelnya yang berjudul The Effects of Sound on Living Organisms, salah satu pengaruh suara terhadap membukanya stomata Fenomena ini dapat dianalogikan seperti membuka dan menutupnya jendela akibat tarikan dan dorongan. Selain itu Purwadaria (2002) dalam Aprilia (2017) menyatakan bahwa frekuensi gelombang tertentu dapat menggetarkan stomata dan merangsang pembukaan stomata yang dapat menyebabkan proses transpirasi pada tanaman. Fenomena transpirasi dapat dianalogikan seperti fenomena air tersedot ke atas akibat gaya hisap melalui sedotan, jaringan tanaman yang berperan sebagai sedotan yang menjadi jalur perpindahan air dan mineral dari dalam tanah ke dalam jaringan tumbuhan.
Para petani dapat memanfaatkan pengetahuan dan teknologi Sonic Bloom ini sebagai alternatif cara untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Selain itu, memperdengarkan tanaman dengan musik akan meremajakan kembali jaringan tanaman agar aktivitasnya kembali optimal. Coba perdengarkan tanaman dengan musik klasik atau keroncong secara rutin setiap hari.
Sumber: Aditya, T., Made R.S. Shanti, dan Adita S. 2013. “Gelombang Bunyi Frekuensi 6000-9600 Hz untuk Meningkatkan Produktivitas Sawi Bakso” Prosiding Seminar Nasional Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta. F181-F186 Aprilia, Y., Tasmania P., dan Rahmi S. 2017. “Pengaruh Pemberian Perlakuan Suara Musik terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah” Jurnal Pembelajaran Biologi, 5(2): 186-201. Susanti, T., Ferdy S.R., dan Adita S. 2014. “Pengaruh Musik pada Range 3000-6000 Hz terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Sawi Hijau” [Repository] Universitas Kristen Satya Wacana